Melihat ekspresi yang begitu melas dari wajah Jean, Gio tersenyum. Dia mengarahkan kedua tangannya pada pipi gadis tersebut Lalu mengusap matanya yang mulai basah oleh airmata yang masih berlinang.
"Kamu jangan berpikiran macam-macam kamu percaya enggak sama aku? Aku tidak akan menjaga perasaan dan hati siapapun walaupun ada yang suka sama aku aku juga tidak peduli kelak jika sudah masanya Aku akan mengirimkan agar para gadis yang mengharapkanmu ia sadar diri dan melupakan aku karena sia-sia sebab hatiku Sudah dimiliki oleh Jean," ujar pria itu. Kemudian, mendekatkan wajahnya dan mengecup kening gadis tersebut.
"Tapi kamu dari dulu selalu bicara begitu saja. Aku jadi tidak begitu yakin kalau kau tidak menyukai Kak Yunita dari dulu kan dia sudah ngejar-ngejar kamu dia juga mengatakan padaku kalau kalian berdua sebelumnya pernah akrab dan dekat orang mengira juga kalian pacaran," ucap Jean sambil mengerucutkan bibirnya. Menahan sekuat hati agar air matanya tidak sampai berlinang.