Sambil memeriksa proposal yang masuk dari berbagai perusahaan untuk menjalin kerjasama dengan perusahaan miliknya, sesekali Lucifer melirik Ruby yang terlihat gundah, panik dan tidak tenang.
Setelah melirik ruby pria itu melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan kirinya. Dia menyeringai. Tapi, untuk meninggalkan pekerjaan rasanya Dia juga tidak rela Karena pekerjaannya sangat banyak dan cukup menumpuk. Akhirnya pria itu pun membiarkan dulu Ruby.
Melihat seperti itu juga lucu dan lumayan menghibur. Tapi, lama-lama tidak tega juga.
"Sayang,. Kalau kamu memang merasa lapar dan ingin makan kau boleh keluar memesan sesuatu atau aku teleponkan cleaning service ya? Kamu mau pesan apa biar dibelikan?"
Ruby melihat jam dinging yang menempel di atas pintu ruangan Licifer. Waktu istirahat masih kurang satu jam setengah. Sedangkan, perutnya sudah sangat lapar sekali karena tadi pagi dia hanya sarapan beberapa sendok nasi goreng doang.