"Iya, Gisel, papa memaafkan kamu. Tapi, kamu harus janji jangan nakal seperti dulu lagi. Bagaimana kamu bersama papa Bram? Apakah kau tetap nakal seperti dulu?" ujar Raffi, sedikit menggoda putrinya.
Gisel seketika terdiam. Dia terlihat sedikit ragu dan kaku kemudian memberanikan diri menoleh ke arah Bram.
Perlahan dia melepaskan genggaman tangan Raffi pada tangannya. Kemudian dengan penuh kesadaran dia melangkah menghampiri sosok ayah biologisnya. Dengan rendah hati dan lirih, dan ekspresi yang sama seperti sebelumnya, dia juga meminta kepada Bram.
"Pa, Gisel minta maaf, ya jika selama ini banyak sekali berbuat salah dan susah di atur."
Masih belum ada jawaban dari Bram. Seperti yang Margarita, dia juga sangat terkejut dengan perusahaan Gisel yang begitu mendadak ini.