"tante mungkin lebih baik kalau saya dan ruby pulang saja dulu lain kali jika sudah tidak ada masalah kami berdua akan datang kesini untuk menjenguk lagi," ujar Febry.
"Iya, Feb. Tidak apa-apa. Terimakasih, ya. Tolong, jaga Ruby," ucap Marissa. Merasa sangat tidak enak sekaligus bersalah.
"Ruby, maafkan Tante, ya? Ini sungguh ada di luar kendali tante-tante tidak tahu kalau akhirnya akan begini maafin tante ya, Sayang?" ucap Marissa. Bahkan, pertemuan keduanya dengan Ruby, wanita itu sudah memeluk dan mencium kedua pipi Ruby layaknya anak sendiri.
"Tidak apa-apa, Tante. Ini cuma salah paham saja," jawab gadis itu lirih.
"Gio! Aku cabut dulu sama Ruby, ya? Kau cepat sembuh, jangan tiduran di sini terus. Ga enak. Bau obat!" seru Febry, masih sempat mengajak Gio bercanda.
"Gila, kau Feb! Kamu pikir aku senang apa tinggal di sini? Streas yang ada. Ya udah, titip Ruby, ya? Kalian berdua hati-hati ingat jangan lupa datang ke sini lagi jika situasi sudah aman!" seru Gio.