Saat ruby keluar ternyata kedua orang tua Gio sudah berdiri tidak jauh dari tempat Gio terbaring.
Entah sudah berapa lama mereka datang dan sebanyak apa mereka telah mencuri dengar. Tapi sepertinya gadis itu cuek cuek saja dan tidak takut mendapatkan konsekuensi yang seperti apa lagi pula siapa di dunia ini yang bisa menyakiti dirinya? Dia bukan manusia bukan yang di dapatkan juga hanya sementara. Selebihnya juga akan sembuh dengan sendirinya.
Seperti luka siraman air panas beberapa waktu yang lalu. Itu hanyalah sebuah sandiwara dan permainan dirinya dengan Lucifer.
Ruby sempat bertatapan dengan papa dan Mamanya Gio tapi dia tidak menyapanya hanya tersenyum sedikit lagi langsung beringsut pergi.
"Om tante dia adalah ruby teman sekelasnya Gio pindahan dari Medan," ucap Wahyu seketika langsung datang menghampiri mereka bertiga dan memperkenalkan.
Tidak ada tanggapan dari mereka berdua keduanya menatapku dengan tatapan intimidasi.