"Ya sudah kalau begitu anggap saja aku, Intan dan yang lainnya, adalah sahabat sejati. Sementara Gio, bukan," timpal Febry sambil tertawa.
"Hahaha, iya. Begitu baru benar."
"Ya sudah kalau begitu kamu ingat nanti kalau kamu lukanya sudah sembuh total seperti sedia kala jangan pernah mau kamu didekati oleh Gio. Kalau sampai terjadi maka Aku adalah orang pertama yang akan memarahimu dan tidak terima lalu kedua Intan. Sebab selama ini dia terus mengawasi gerak-gerik Gio seperti apa."
"Iya, iya. Memang kau pikir apa, aku terus menerus mendekati Gio terus itu? Kau pikir aku mengemis perhatian darinya? Kau salah jika berfikir demikian."
"Memangnya apa tujuanmu?"
"Ya, nanti buat jaga-jaga saja. Apabila terjadi seperti yang kah pikirkan, aku bisa dengan tegas menolak dia," jawab Ruby. Dia mulai membuka masker dan makan makanan yang sudah dibelikan oleh Febry.