CHAPTER 2
"Hah ?" Ujar jun kaget mendengar ucapan dari kazumi
"Iya, Hitori Kazuya, dia itu adalah ayahku."
Ekspresi Jun seketika langsung berubah, terlihat wajahnya mulai memperlihatkan keseriusannya.
"Tak kusangka ternyata kau adalah anak dari Kazuya, apa kau tau ? dia itu sebenarnya bukan Pengguna Mana biasa, bahkan keberadaannya saja sangat rahasia."
"Rahasia ? Maksudnya apa." Ujar jun kaget
"Kau itu adalah anak dari orang yang sangat hebat, tapi kenapa kau tidak tau apa-apa? Memangnya ayahmu tak pernah bercerita ?"
"Beberapa kali dia sempat bercerita, hanya saja waktu itu aku masih kecil, aku tak pernah menganggap serius ucapan dari ayahku."
"Dengar ya Kazumi, tidak semua Pengguna Mana tau tentang ayahmu, dia itu sangat memperhatikan privasi keluarganya, bahkan aku pun sampai tak tau kalau kau itu anaknya."
"Kalau memang seperti itu, bagaimana kau bisa tau soal ayahku ? Seharusnya informasinya terbatas kan ?" Tanya Kazumi penasaran.
"Itu karena aku tau seseorang yang memang dekat dengan ayahmu."
"Hah ? Siapa?"
"Dia itu adalah guruku, guruku adalah teman dari ayahmu, aku banyak belajar darinya."
"Gurumu ? Jadi dia kenal dengan ayahku?" Ujar Kazumi kaget
"tampaknya kau sangat terkejut ya haha, apa kau mau bertemu dengannya?"
"Bertemu dengannya ?"
"Iyaa, tapi agak sulit sih, dia itu tak mudah ditemui, saat kau bertemu dengannya memangnya kau ingin apa."
"Aku ingin bertanya sesuatu kepadanya, bisa dibilang aku harus tau apa yang sebenarnya terjadi." Ujar Kazumi
"Hem baiklah, kalau begitu sepertinya kau harus bertemu dengan guruku, tapi sebelum itu, kau perlu belajar menggunakan Mana, jika kau tak bisa menggunakan Mana, bukannya bertemu dengan guruku, kau malah akan bertemu dengan kematian, hahahahaha." Ujar Jun sambil meledek Kazumi
"Haha kau benar juga, kalau begitu aku akan berlatih, tapi bagaimana caranya ?"
"Mudah saja, malam ini kau ikut denganku, aku akan mengajarimu bagaimana caranya menggunakan Mana, temui aku di Sungai Onda jam 23.30, jangan terlambat ya."
"Baiklah kalau begitu." Ucap Kazumi mengiyakan
"Oke kalau begitu aku akan membayar ini semua, jangan lupa ya, sampai bertemu nanti malam, kuharap kau akan baik-baik saja haha." Ujar Jun meninggalkan Kazumi sambil pergi ke kasir untung membayar.
Malam hari pun tiba, kazumi sedang berjalan menuju tempat yang dijanjikan, ketika tiba di Sungai Onda,angin bertiup dengan kencang, udara disekitar benar-benar dingin hingga terasa ke tulang, suasananya sangat sepi, hanya terdengar suara air mengalir, dikejauhan Kazumi dapat melihat seseorang sedang berdiri melambai kearahnya, dan orang itu adalah Jun.
"Ah ternyata dia disitu." Ucap Kazumi sambil mendekati Jun
"Wah ternyata kau datang juga ya, kukira kau tidak akan datang haha." Tawa Jun sambil meledek.
"Tentu saja aku datang." Ucap Kazumi sambil sedikit menggigil.
"Wah jaketmu bagus juga, ngomong-ngomong apa kau merasa udara disekitar sungai sangat dingin?" Tanya Jun
"Iya aku merasa seperti itu, padahal jaket ku lumayan tebal, memangnya ada apa ya ?" Tanya balik Kazumi sambil menutup kepalanya dengan kupluk dari jaketnya.
"Ini bagian dari latihanmu, sebenarnya ada alasan kenapa aku mengajakmu kemari, jadi sebenarnya banyak laporan dari asosiasi, mereka mengatakan bahwa di sekitar Sungai Onda sering muncul Mahkluk Roh, ya walau menurut laporan yang tertera, Mahkluk Roh yang muncul adalah Mahkluk Roh tingkat rendah, tetapi walau kelihatannya hanya tingkat rendah, populasi mereka sangat banyak, dan mereka hanya menyerang di waktu malam, ya berhubung ini tingkat rendah, jadi banyak Pengguna Mana yang tidak tertarik mengambil misi ini."
"Owh begitu, aku tidak begitu mengerti soal tingkatan Mahkluk Roh yang kau jelaskan sebelumnya, apa kau bisa menjelaskannya lebih mudah ?" Tanya Kazumi
"Oiya aku lupa menjelaskan detailnya, jadi sebenarnya ada tiga tingkatan Mahkluk Roh, tingkat rendah adalah yang paling bawah, meskipun mereka terlihat lemah, tapi jika jumlah mereka ada banyak, maka akan sulit untuk mengalahkannya, Contoh mahkluk tingkat rendah adalah, Zombie dan Skeleton, selanjutnya tingat Menengah, monster disini cukup kuat, biasanya tingkat rendah itu diperintah oleh tingkat menengah, contohnya aku pernah bertarung melawan kawanan goblin, dan pemimpin dari kawanan itu adalah Ketua Goblin, nah Ketua Goblin inilah yang namanya tingkat menengah, dan terakhir adalah Tingkat tinggi, Mahkluk Roh di tinggkat tinggi sangatlah kuat dan jauh berbeda dari tingkat rendah maupun menengah, contoh Mahkluk Roh tingkat tinggi adalah Medusa, sebenarnya secara umum diklasifikasikan seperti itu, tapi sebenarnya ada satu tingkatan yang jauh melampaui semua tingkatan tadi, dan tugas ini hanya diberikan khusus kepada Pengguna Mana tingkat atas, nah itu disebut dengan tingkatan bencana, Mahkluk Roh di tingkat ini benar-benar kuat, tidak sembarang orang bisa mengatasi tingkatan ini, contoh Mahkluk Roh di tingkat ini adalah Raja Wabah yang pernah dikalahkan ayahmu 9 tahun yang lalu, ya saking kuatnya tingkat ini, ketua Asosiasi tidak memberikan akses bagi para Pengguna Mana Biasa untuk mengatasinya, maka dari itu daftar misi yang ada hanya terdapat tiga tingkatan saja."
"Ah jadi begitu ya, aku benar-benar tidak tau apa-apa." Kazumi menghela nafas
"Huh, ngomong-ngomong Kazumi, sepertinya kita telah dikepung." Ujar jun sambil memandang area sekitar.
"Dikepung ? Darimana ? " Ujar Kazumi kaget
"Lihatlah mereka sudah datang, sepertinya udara dingin berasal dari mereka, aku sempat tidak percaya tadi, bagaimana mungkin Mahkluk Roh tingkat rendah bisa mengeluarkan aura seperti itu hingga membuat udara sangat dingin, ada dua kemungkinan, kemungkinan pertama jumlah mereka sangat banyak, kemungkinan kedua, ada tingkat menengah yang sedang bersembunyi." Ujar Jun sambil mempersiapkan kuda-kudanya.
"API PHOENIX MENYALA LAH !!"
WHOSSE..
Dan terlihat tubuh Jun mengeluarkan api, suasana gelap berubah menjadi terang, dan sekarang Kazumi dibuat kaget, karena disekeliling nya ada banyak sekali lalat berukuran besar, sebesar bola basket, terlihat lalat-lalat itu mempunyai kuku tajam.
"Argh, apa itu ? menjijikan." Ucap Kazumi sambil menahan muntah.
"Wah-wah aku tak menyangka kau takut dengan lalat haha." Ujar Jun meledek.
"Aku tidak takut, tapi itu menjijikan." Ujar Kazumi.
"Huh itu sama saja, baiklah Kazumi bersiaplah, latihanmu akan dimulai sekarang." Ujar Jun dengan nada serius.