Terlihat lalat itu melesat dengan sangat cepat kearah kazumi, dan seketika kazumi reflek menghindari serangan itu.
"Uaah, hampir saja." Ucap Kazumi lemas.
"Haha reflek yang sangat bagus, tapi jangan teralihkan oleh seekor lalat saja, karena mereka semua akan menyerang dari berbagai arah, reflek adalah hal utama yang kau harus pelajari." Ujar Jun sambil menerjang kearah kawanan lalat monster.
Dan benar saja, sekitar 8 ekor lalat monster menerjang mendekati Kazumi, terlihat kuku dari lalat tersebut sangat lancip.
"Berkata sih enak, tapi jika tertusuk kuku setajam itu, bahkan mobil pun akan dipotong seperti kertas." Ujar Kazumi sambil berlari dengan sekuat tenaga.
"Hei Kazumi hati-hati loh, kau bisa mati jika hanya lari, coba pikirkan cara terbaik haha." Ucap Jun sambil menginjak injak lalat-lalat yang sudah terjatuh.
"Cih." Ucap Kazumi singkat
Kazumi melihat didepannya ada 3 ekor lalat monster, dan Kazumi pun berlari kencang kearah lalat-lalat itu, dan saat dia sudah berdekatan, dia segera menunduk, dan beberapa lalat monster yang mengejarnya dari belakang tertabrak lalu tertusuk oleh lalat yang datang dari depan.
"Hei kalian mahkluk menjijikan, sebenarnya aku tidak ingin melakukan ini, tapi sepertinya aku tidak punya pilihan." Ujar Kazumi sambil mengangkat lalat monster yang sepertinya masih hidup, hanya saja sayap lalat tersebut sudah rusak, sehingga lalat itu tak bisa terbang, hal itu pun dimanfaatkan oleh Kazumi.
"Wah boleh juga kau, memanfaatkan keadaan sekitar itu juga hal yang penting dalam pertarungan." Ujar Jun, dan terlihat seluruh lalat monster disekitarnya sudah dikalahkan.
"Kemari kalian semua dasar mahkluk menjijikan." Ujar Kazumi menerjang sisa kawanan lalat tersebut.
SLASHH..
Terlihat Kazumi menebas lalat monster itu menggunakan lalat monster yang ada di tangannya, dia memanfaatkan kuku tajam dari lalat tersebut untuk dijadikan pedang.
"Rasakan ini jelek." Teriak Kazumi sambil menebas nebas seluruh monster lalat diseitarnya.
Namun hal tak diduga terjadi, lalat yang dipegang Kazumi mulai memberontak, sepertinya lalat tersebut sudah mulai pulih.
"Aduh sakit." Ujar Kazumi kesakitan.
Dan kemudian lalat itu memutar dirinya, sehingga tangan kanan Kazumi langsung terputus.
"Arghh" Erang Kazumi.
Tak berselang lama, sisa dari lalat monster tersebut langsung menerjang Kazumi, namun tiba-tiba Jun sudah ada didepan Kazumi dan menghajar lalat monster itu hingga hancur.
"Haduh kau ini sudah keren-keren, tangan mu malah putus oleh seekor lalat, haha." Ujar Jun sambil menertawai Kazumi.
"Arghh, Kau gila ya ? Tanganku bagaimana ini ?" ujar Kazumi.
"Hey tenanglah bodoh, kan aku sudah pernah mengatakannya padamu, aku ini bisa menyembuhkan luka, ya asal kau tidak mati secara mendadak karena terpenggal atau hancur berkeping-keping, aku masih bisa menyembuhkanmu." Ucap Jun menenangkan Kazumi.
"Ah iya ya, kurasa aku terlalu panik, soalnya aku membutuhkan tangan kananku untuk melakukan banyak hal."
"Kalau begitu aku berharap tangan kirimu saja yang terpotong, agar aku tak perlu menyembuhkannya haha." Ujar Jun tertawa.
"Dasar gila." Ujar Kazumi sambil mengulurkan setengah tangannya yang terputus tadi, dan kemudian Jun menyembuhkannya dengan Api penyembuhan.
"Wah sudah seperti baru ya lenganmu haha." Ujar Jun meledek.
"Diam kau." Bentak Kazumi.
Tiba-tiba suasana berubah menjadi mencekam, kabut tebal muncul menutupi pandangan, hawa dingin semakin terasa hingga ke tulang, kazumi yang baru sembuh, wajahnya berubah pucat kembali, terlihat bayangan dari balik kabut tersebut.
Terlihat sosok besar setinggi 7 meter berdiri dihadapan mereka, sosok tersebut terlihat seperti larva, hanya saja dia memiliki semacam kaki ditubuhnya, sehingga dapat berdiri, dan saat dia berdiri terlihat cairan berwarna hijau jatuh ke tanah dan membuat tanah tersebut meleleh.
"Gila, kau lihat itu Jun?"
"Wah tangkapan besar nih, kalau begitu baiklah, mari kita lihat seberapa kuat Mahkluk Roh ini." Ucap Jun sambil melangkah maju.
"Rrrrrrrr." Erang mahkluk tersebut, sepertinya dia ingin memuntahkan sesuatu kearah Jun
SWOOSH!!
Sebuah cairan hijau disemburkan kearah Jun, dan cairan itu mulai melelehkan tubuhnya.
"Arghh, sial panasnya sampai ke tulang, tapi yang begini masih belum cukup. API PHOENIX MEMBARALAH." Terlihat seluruj tubuh Jun diselimuti api, dan api itu membentuk aura phoenix, seketika luka dari semburan cairan aneh itu menghilang.
"API PHOENIX, AMARAH SURGA!!." Teriak Jun sambil melempar bola api raksasa kearah mahkluk tersebut.
RRAGHH!!!
Mahkluk itu mengerang, seluruh tubuhnya dilahap api, dan terlihat mahkluk tersebut menggeliat seperti cacing kepanasan.
"Cih, masih belum ya?" Ujar Jun dalam hati.
Benar saja, mahkluk tersebut belum mati, dia mengeluarkan semacam lapisan lendir untuk melindungi dirinya sesaat sebelum terbakar.
RRRAAGH!!
Terlihat mahkluk itu mengamuk, dia memuntahkan cairan aneh ke segala arah, sepertinya mahkluk itu ingin menyerang dengan membabi buta.
"Kazumi awas !!" Teriak Jun
"Argh, panas." Teriak Kazumi kesakitan, badannya terkena cairan aneh dari mahkluk tersebut, sepertinya cairan aneh itu adalah semacam asam yang sangat merusak.
"Cih."
Jun kemudian berlari dengan sangat cepat kearah Kazumi, lalu mengeluarkan api penyembuhannya.
"Sial, cairan tadi seperti meleleh hingga ke dalam tulang." Ujar Kazumi
"Aku tau, panas sekali, tapi kalau begitu hanya ini yang bisa kulakukan."
"Apa itu ?" Ucap Kazumi penasaran.
"Diam dan lihat saja haha." Ujar Jun sambil sedikit tersenyum.
Mahkluk itu sudah berhenti mengeluarkan cairan asam, seperti kelelahan, hal ini dimanfaatkan Jun untuk mendekatinya.
"Hiyaa." Teriak Jun, sepertinya dia memusatkan sesuatu kekuatan di tangannya, dan terlihat Tangan Jun mengeluarkan Aura berwarna Biru pekat.
Jun kemudian melesat kearah mahkluk tersebut dengan sangat cepat, kemudian dia memukulnya dengan sangat kencang.
DUARRR!!
Pukulan itu terdengar seperti ledakan petir, dan mahkluk itu hancur hingga berkeping keping, kemudian mahkluk itu mulai memudar, dan terlihat aura biru juga keluar bersamaan dengan menghilangnya mahkluk itu.
"Huhh lelah juga ya, kalau begitu semuanya sudah terkumpulkan, sisanya tinggal ditukarkan saja." Ujar Jun kembali bersemangat ketika mengingat soal uang.
"Kau benar-benar gila ya ? Setelah mengalami hal ini, kau masih memikirkan tentang uang." Ucap Kazumi
"Hey-hey aku memang melakukannya demi uang, dan juga untuk kesenangan haha." Ujar Jun sambil tertawa.
"Kalau begitu sekarang kita mau kemana ?" Tanya Kazumi
"Sudah jelas kan, ke tempat itu." Jawab Jun.