"Kayaknya tempat ini familiar deh, Cing!" komentar Yuji lagi, tapi setelah dia masih memperhatikan apa yang dilakukan papa dan dua saudaranya.
Yuji melihat Siji yangmaju beberapa langkah dan kini berada tepat di sebelah papanya. Siji menyerahkan tas kucing transparan kepada papanya, di mana Reiji yang berwujud kucing itu berada.
Yuji masih memperhatikan apa yang selanjutnya akan dilakukan saudaranya itu.
Siji melihat ke sekeliling pintu gua yang terbuat dari 2 batu besar itu.
"Cari mekanismenya buat buka, Sithok! Aku benar-benar tidak tahan melihat keogeban Sithok itu, Cing!" gerutu Yuji yang tidak ditanggapi oleh kucing yang berada di sampingnya.
"Seharusnya, ada tombol atau tuas di sekitar sini untuk membuka pintu batu ini, Pa" gumam Siji. Siji terlihat merangkak dan meraba-raba tanah, mencari sebuah tuas atau apa pun yang mungkin terhubung dengan pintu yang terbuat dari dua batu besar itu.
Sekian menit berlalu, tapi mereka belum juga menemukan cara untuk membuka pintu batu.