"Huweee ... aku benar-benar kangen sama kamu, Rei! Adek yang menjadi kesayangan kami semua, meskipun kadang-kadang laknat juga. Huweee .... " tangis Siji yang langsung dihadiahi tamparan kejam dari Yuji.
Sulit digambarkan perasaannya saat ini. Antara terharu dan senang. Ternyata, adik yang selama ini ia cari-cari hingga harus terjebak di bangunan kuno dan menghadapi monster, berada di dekatnya. Siji masih ingin terus bersama kucing itu, untuk selamanya.
Siji tidak masalah jika ia harus melihat adiknya yang berwujud kucing itu di sekitarnya. Asalkan Reiji tetap berada di sisinya, Siji tidak mempermasalahkan wujud adiknya saat ini. Itu pun jalan terakhir jika usaha mereka mengembalikan wujud Reiji akan gagal nantinya. Namun, Siji sudah bertekad kuat untuk membantu adik bungsunya kembali ke wujud manusia.