Yuji sudah berada di atas kepala Tuan Yudha yang tengah berbaring di sofa saat ini.
"Permisi ya, Pa?"
Lagi-lagi Yuji meminta izin untuk menyentuh wajah tampan papanya itu. Soalnya, dia tahu jika papanya itu sangat anti disentuh oleh tangan kotor. Kalau mereka masih kecil sih tidak apa-apa. Sekarang ini karena Triplet sudah remaja, jadi interaksi antara ayah dan anak itu juga jarang. Jadi, Yuji merasa canggug menyentuh wajah papanya sendiri.
Yuji meletakkan kedua ujung jari jempolnya di antara alis papanya. Yuji memijat alis Tuan Yudha dari tengah alis ke bagian luar alis menggunakan jempol secara memutar. Yuji meyakini jika metode pijatan itu dapat mengurasi stres dan rasa cemas
"Terus pejamkan mata sambil tarik napas dalam-dalam ya, Pa?" lirih Yuji.