Yuji bersyukur memiliki orang-orang yang sangat menyayangi dirinya di sekitar. Teman-teman dan bahkan Siji pu terlihat perhatian dan sangat menyayangi Yuji. Jika saja adiknya juga berkumpul dengan mereka saat ini, pasti Yuji akan lebih bahagia lagi. Yuji benar-benar merindukan Reiji hingga rasanya sesak setiap kali mengingat Reiji. Yuji selalu memohon akan keselamatan Reiji di setiap doanya.
"Woy, Yuyu! Melamun saja!" Seruan Siji baru saja, menyadarkan Yuju kembali dari lamunan tentang adik mereka
Yuji menampilkan senyum ramah. Ia menoleh ke arah Siji yang masih memapahnya. Baru kali ini Yuji merasa jika kakaknya itu bisa diandalkan. Ataukah selama ini memang Siji memang selalu mereka andalkan, hanya saja Yuji tidak menyadari itu?
"Baiklah, ayo masuk, Shin!" Yuji melepaskan pegangan tangan Siji "Sekarang aku bisa jalan sendiri kok, Siji," sambungnya.