Yuji mencebikkan bibir. Ia pindah duduk di sofa yang lain. Dekat dengan Siji lama-lama, membuat Yuji akan naik pitam. Padahal, dia masih malas bertengkar dengan saudara kembarnya itu.
"Mau ya, Shin?" pinta Yuji kembali. Ia menampilkan jurus andalan adiknya selama ini. Apa lagi kalau bukan tatapan anak kucing yang minta dipungut itu. Yuji mempelajari ini dari adiknya.
Ryushin malah meremas wajah tampan Yuji. Ekspresi Yuji baru saja menurut Ryushin sangat menjijikkan. Bagi dia, hanya Reiji yang paling pantas menggunakan jurus andalan itu.
Baiklah, Yuji paham. Paling-paling Ryushin masih dendam karena uang dari Taishi waktu itu. Jadi, Ryushin kejam terhadapnya, batin Yuji.
Setelah tercenung beberapa saat, akhirnya Ryushin memutuskan.
"Baiklah, aku akan membantumu untuk menemukan Kak Reiji, Kak. Tapi, kita harus ke rumah nenekku dulu. Dia lebih tahu banyak daripada aku."