"Ngaong!" Reiji dalam wujud kucing mengeong. Ia seperti memberi peringatan pada papanya bahwa di depan sana ada sosok makhluk lain. Reiji dapat merasakan itu.
"Ada apa, Cing? Kau ingin mencemoohku yang mulai merasakan rasa takut ini, heh?" gerutu Tuan Yudha.
Tuan Yudha melihat jam tangan. Ini sudah jam setengah 7, jadi sudah selama satu jam ini ia terjebak di Bukit Berkabut ini? Bagaimana bisa? Padahal, siang tadi Tuan Yudha hanya butuh 15 menit untuk melewati kawasan yang penuh kabut di sepanjang hari ini.
Memang benar, dugaan Reiji saat ini terbukti nyata. Beberapa puluh meter dari mobil Tuan Yudha, mereka seperti melihat sosok bayangan. Sosok itu terlihat tengah melambai-lambai di kegelapan malam.
Bulu kuduk Tuan Yudha langsung meremang. Ia menghentikan mobilnya sejenak. Mengucek-ngucek mata, berharap yang dilihatnya kini hanya delusinya semata.