Sejak tadi, Siji dan Yuji hanya terus melangkah di tengah kegelapan lorong panjang ini. Dari arah jauh, Siji seperti melihat setitik cahaya.
"Ugh, akhirnya lorong ini berujung juga. Lihatlah itu, Yu!" Siji menunjuk ke depan.
Yuji tersenyum saat ia melihat juga ada cahaya jauh di sana. Ia jadi semakin semangat untuk keluar dari sini. Lagipula, di bawah kakinya saat ini mulai merembes air. Mungkin air sudah mencapai lubang yang dibuat Siji tadi. Beberapa saat yang lalu, Yuji turun dari punggung Siji karena Siji jatuh tersungkur. Jadi, Yuji tidak ingin jatuh bersama Siji lagi.
"Yu, airnya seperti belum berhenti. Apa kemungkinan ruangan ini akan terpenuhi air saat beberapa jam lagi, ya?" Siji mengutarakan isi pikirannya, tanpa mengurangi sedikit pun kecepatan langkahnya. Siji masih memapah Yuji dengan tangan Yuji yang melingkar di pundaknya.