Siji sebenarnya tahu ketidakberdayaan Yuji saat ini. Tidak hanya bahu dan kaki Yuji yang cedera, tapi Siji yakin jika jantung adiknya juga bermasalah. Soalnya, Siji sampai mendengar degup jantung Yuji yang keras saat suasana hening tadi.
Yuji terdiam sejenak. Seperti ada yang membisikkan sesuatu padanya.
"Jadi, jika ruangan ini berubah terang, kau mau mencari jalan keluarnya 'kan, Sithok?" tanya Yuji, memastikan. Jika hanya membuat ruangan ini terang, sepertinya Yuji dapat mengatasi masalah itu.
"Entah. Aku akan memikirkannya lagi, Yu," sahut Siji, enggan.
"Heleh! Banyak mikir elo, Ogeb. Saat nungguin elo mikir, kita udah mati kekurangan oksigen di sini." Yuji menggerutu, kesal.
"Lho, kok?! Kok berubah lagi cara ngomongmu, Yu? Bukannya kita sudah sepakat ngomong secara halus ya, tadi?"