"Gua akan masuk ke dalam. Mungkin jika gua beruntung dapat menemukan catatan tentang tempat aneh ini dan batu besar itu di dalam bangunan ini," jelas Siji.
Yuji mengangguk, setuju. Tentu saja. Sejak awal ia memang tak berniat masuk ke bangunan yang terlihat seperti rumah hantu itu.
"Baiklah, elo harus berhati-hati di dalam ya, Siji. Jika sesuatu aneh terjadi, segera keluar dan berteriaklah!" pungkas Yuji, sok perhatian.
Siji mengangguk. Setelah itu, ia membuka pintu kayu besar yang tak dikunci seperti sebelumnya.
Yuji meninggalkan bangunan utama dan menuju ke batu besar tadi. Demi menemukan adiknya, Yuji membunuh seluruh rasa takutnya.
Yuji berkeliling halaman dengan hati-hati, tak ingin melewatkan seinci pun tempat itu. Ia harus teliti mengawasi. Bahkan, jika yang ditinggalkan itu hanya helaian rambut Reiji, itu akan sangat berguna saat ini.
