Siji duduk di pinggir ranjang dan mencharger ponsel jadul yang baru ia temukan di tumpukan pakaian tadi. Siji menyalakan ponsel itu, ternyata masih dapat menyala. Hanya saja tidak ada SIM card-nya. Siji meletakkan ponsel itu di atas nakas.
"Miaw~!" terdengar bunyi ngeongan dari arah jendela Siji.
Siji tersenyum mendengar ngeongan kucingnya itu.
"Pasti Reiji ingin tidur di dalam rumah, soalnya di luar 'kan dingin." Siji menggumam. "Jadi inget Dede Rei. Semoga Dede Rei nggak kedinginan di luar sana," sambung Siji.
Siji berjalan ke arah jendela dan membukanya. Tepat di bawah jendela itu, kucingnya berada. Siji melongok ke bawah, dan mengulurkan kedua tangannya. Kucing menggemaskan berbulu oranye itu langsung melompat ke dekapan Siji.
Siji membawa kucingnya ke dalam kamar dan meletakkannya di ranjang. Setelahnya, Siji tidur di samping kucing itu.
"Aku mengajakmu tidur bareng bukan karena aku mesum lho, Rei." Siji berucap pada kucingnya yang ia beri nama 'Reiji' itu.