Siji meletakkan barang belanjaannya di meja dapur dan duduk sejenak.
"Yuji, gua pengen meminta sesuatu pada elu, boleh?" ujar Siji sembari menampilkan wajah imut penuh harap pada adik kembarnya itu.
"Minta apa, Sithok? Ambigu banget!" sahut Yuji, ketus
"Lu janji jangan panik dulu lho, ya?!"
"Apaan sih si Sithok ini! Mau bicara apa memangnya, huh? Sepertinya begitu serius," ucap Yuji, penasaran.
"Yu ... sebenarnya gua pengen ngomong sesuatu yang serius. Tapi, gua masih khawatir jika mental elu belum siap. Berita ini pasti akan sangat mengejutkan bagi elu." Siji kembali mengawali percakapan seriusnya.
Siji merasa tidak bisa menutupinya terlalu lama. Saat tiba di rumah tadi saja Yuji langsung menanyakan keberadaan Reiji, tapi Siji beralasan jika Reiji masih berada di rumah Pak Jo.
"Sebenarnya ... Adek kita Reiji hilang."
"Apa?!" teriak Yuji. Ia bangkit berdiri saat ini.
Yuji mendorong Siji begitu keras hingga jatuh terjerembab dari kursi.