"Rei, pintunya nggak dikunci tuh!" seru Pak Jo yang langsung membuat Reiji bangkit.
Ternyata, pintunya tidak terkunci sejak tadi. Sia-sia sudah mereka mencari kuncinya sejak tadi.
Reiji masuk lebih dulu dan mempersilahkan Pak Jo untuk duduk.
"Pak Jo tunggu sebentar, ya! Rei bikinin kopi dulu bentar."
Pak Jo mengangguk sebagai tanggapan.
Saat Reiji berjalan ke arah dapur, ia melewati kamarnya. Ekor mata Reiji menangkap sosok yang tidur telungkup di lantai kamarnya.
"HUWAAKH!!" teriak Reiji spontan sambil tersentak dan mundur beberapa langkah. Ia menutupi wajahnya menggunakan kedua tangan, takut.
Pak Jo yang mendengar teriakan Reiji, langsung berlari ke sumber suara.
"Ada apa, Rei? Kenapa teriak?" tanya Pak Jo, panik. Ia mengguncang kedua lengan Reiji. Ia terhenyak saat melihat Reiji menutupi wajah.
"Rei ... jangan bikin bapak khawatir dong! Kamu kenapa?" Pak Jo mengulangi pertanyaannya.
Tanpa membuka mata, Reiji menunjuk ke arah kamar.