"Kenapa Bang Siji sampai mengira jika Yuji pingsan itu hanya pura-pura? Apa untungnya adikmu membuat lelucon seperti ini, Nak?" Tuan Yudha berucap lirih. Ia menatap sendu ke arah Yuji yang masih terbaring di sofa.
Mendengar ucapan papanya baru saja, Siji tersentak. Ucapan papanya ada benarnya juga. Untuk apa juga Yuji membuat lelucon terkena serangan jantung juga. Apa jangan-jangan ... Yuji sungguhan punya penyakit jantung? batin Siji.
Siji menekuk kedua lututnya dan mendekat ke arah Yuji terbaring.
"Dek, kau tidak benar-benar pingsan, 'kan?" gumam Siji. Entah kenapa mata Siji terasa memanas saat ini.
Siji menatap sendu ke arah Yuji yang terbaring lemah. Entah kenapa beberapa kejadian yang dilewati mereka bertiga, terus berkelebatan di kepala Siji saat ini. Siji mengingat kejadian tahun silam, di mana Yuji datang sebagai penolongnya.
(Flasback_on)