"Jadi begitu, ya?" Ardha Candra menganguk-angguk. "Ya, kurasa apa yang kau lakukan itu sudah tepat."
"Dan lagipula," kata Clara Dimitrova. "Aku belum mencoba menggunakan senjata yang setara rifle itu, bukan? Kau sudah mendengar sendiri apa yang disampaikan Pak Surya sewaktu kita masih berada di sana."
"Ya. Senjata dengan peluru yang memiliki peledak."
"Benar. Dengan demikian, kurasa para anggota kami—atau siapa pun yang akan menggunakan senjata itu nanti akan lebih mudah menjatuhkan makhluk-makhluk tersebut."
"Yup. Aku juga berharap yang sama."
"Dan sementara itu," Clara Dimitrova kembali meraih pistol khusus di atas meja itu. "Aku cukup dengan menggunakan yang satu ini saja."
Ardha Candra terkekeh pelan mendengar itu sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kenapa?" tanya Clara pula.
"Lambat laun, kau hanya akan mengantarkan nyawa saja kalau kau tidak meng-upgrade senjatamu itu."
"Tidak masalah."
"Aah…" pria itu mengangguk-angguk. "Jadi kau sudah siap mati, begitukah?"