"Aah, di waktu yang lain," kata Aka Manah menanggapi ucapan Eredyth tersebut. "Aku mungkin akan berkata: Jaga mulutmu, Eredyth!"
"Ya, ya… terserah kau saja!" sahut Eredyth pula. "Kau adalah bosnya di sini."
"Tapi," kata Aka Manah dengan mengabaikan ucapan dan tingkah Eredyth. "Tidak untuk kali ini." Dan kemudian tersenyum lebar.
"Kau benar-benar seperti seorang anak kecil saja," ujar Pharas dengan seringai di sudut bibirnya terhadap Eredyth. "Membantah semua hal yang aku katakan seolah-olah kau lebih tahu dengan semua ini. Atau, kau mungkin buta bahwa kita memiliki tujuan yang sama?"
"Hei," ujar Aka Manah menengahi lagi kedua wanita tersebut. "Sudahlah."
"Terserah kalian saja!" dengus Eredyth.
Dan kemudian Eredyth pun beranjak dari ruangan tersebut, meninggalkan Aka Manah dan Pharas hanya berduaan saja di sana.
Aka Manah pun melangkah mendekati Pharas, memeluk wanita itu dengan mesra dari arah belakang.