Chapter 86 - Gagah?

"Clara!" panggil Ardha Candra dengan suara yang keras. Ia lalu mencoba memutar handle pintu depan tersebut.

Yup. Tidak terkunci.

Bodoh! Hentikan suara teriakanmu itu, atau kau hanya akan membuat laki-laki itu mengetahui keberadaanmu.

Ardha Candra menelan ludah seraya bergerak hati-hati memasuki rumah yang cukup mewah tersebut.

Benar, pikirnya kemudian. Suara pikirannya itu memang benar. Bisa-bisa, laki-laki itu akan membunuh Clara begitu saja begitu pria itu mendengar suaraku.

Ardha Candra terus bergerak ke ruang tengah, memeriksa sebuah kamar yang terdekat di ruangan itu. Kosong. Ia tidak menemukan siapa pun di kamar itu. Dengung pedang hitam semakin intens, dan cahaya biru tipis di kedua sisi tajamnya itu semakin terlihat nyata.

Lalu, kembali Ardha Candra mendengar suara, kali ini suara gaduh dari lantai atas. Maka, bergegaslah Ardha Candra menaiki anak tangga menuju lantai atas itu dengan pedang yang siaga di tangan kanannya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS