Wajah laki-laki itu semakin dekat dan semakin mendekat ke wajah Clara Dimitrova, menyeringai seolah-olah ia sudah menguasai wanita itu sepenuhnya. Namun, Clara masih melakukan perlawanan meski kebutuhan akan oksigen benar-benar harus ia dapatkan sesegera mungkin.
Jadi, sang detektif wanita meludahi wajah pria itu. Lalu, menghantamkan kakinya ke depan, melewati kepalanya, dan telak mengenai wajah pria tersebut.
Meskipun tidak begitu berarti, namun hal itu cukup bagi Clara untuk menghela napas dalam-dalam ketika cengkeraman tangan pria itu terlepas dari lehernya.
Clara Dimitrova berguling lagi ke belakang, ke sisi kepala ranjang. Ia mencari-cari keberadaan senjata khususnya itu, dan menemukan bahwa senjata itu berada di dekat kaki pria tersebut, di depan lemari pakaian.
Brengsek! Maki sang detektif wanita di dalam hati.