"Sepertinya kakek buyutmu memiliki jiwa seorang petualang."
"Kau tidak salah sama sekali," ujar Clara Dimitrova. "Menurut cerita dari ayahku, kakek buyut memang suka bepergian dari satu negeri ke negeri lainnya. Tentu saja, setelah dia menemukan perkamen itu, jiwa petualangnya kembali tersulut. Dan ya, dia menghabiskan waktunya berkeliling dunia untuk menemukan manuskrip-manuskrip lainnya." Clara menunjuk berkas-berkas tua yang ada di atas meja, juga yang ada di pangkuan Ardha Candra.
"Lalu, apa dia berhasil memecahkan makna dari gambar yang sepertinya salah di perkamen ini?"
"Salah?" ulang Clara Dimitrova dengan kening mengernyit.
"Ya, salah," ujar Ardha Candra. "Kau lihat?" lanjutnya dengan merentangkan perkamen tua di tangannya lebar-lebar.
"Aku tidak mengerti dengan apa yang kau maksud, Ardha."
"Lihat baik-baik!"
Ardha Candra menunjuk gambar bulat besar di bagian paling kiri perkamen.
