"Dengar, Ardha," ucap Clara Dimitrova seraya memijit keningnya sendiri. "Hanya lantaran Pak Surya dalam beberapa hari ini tidak terlihat, bukan berarti dia telah menjadi salah satu dari makhluk siluman itu. Dia tidak sebodoh Martin yang mudah terpancing dengan satu dan lain hal. P—Pak Surya selalu penuh perhitungan, Ardha. Aku tahu pasti hal ini."
"Aku tahu," sahut Ardha Candra. "Itu sebabnya aku tidak mengatakan hal yang satu ini kepada siapa pun. Tidak pula pada tim gabungan yang menginterogasiku tadi."
"Terima kasih," Clara memeluk sang kekasih. "Kau sudah melakukan hal yang seharusnya."
"Tidak, kau tidak perlu mengatakan itu, Sayang," sang pria mengecup dan mengusap kepala sang gadis. "Aku hanya butuh kepastian, memikirkan kemungkinan dari apa yang kulihat, itu saja. Tentu, demi kebaikan Pak Surya juga."
Sesungguhnya, baik Ardha Candra sendiri maupun Clara Dimitrova, mereka sama-sama sudah dapat memperkirakan hal tersebut memang ada hubungannya dengan Surya Admaja.