Chapter 385 - Benci Tapi Sayang

Hanya saja, begitu Ardha Candra ikut masuk ke dalam laboratorium, suara berdenging semakin terdengar kencang di telinga kirinya.

"Tidak," ujar sang pria. "Kau salah, Silvi!"

Dan detik selanjutnya, Divine Sword muncul di genggaman tangan Ardha Candra.

"Salah," ulang sang gadis. Bola matanya membesar melihat pedang magis itu muncul di tangan sang pria. "Hei, hei… bukankah kau bilang kau telah kehilangan pedang itu, Ardha?"

"Ya, memang seperti itu," Ardha Candra melangkah berhati-hati, memeriksa setiap sudut laboratorium tersebut dengan Divine Sword yang siaga di tangannya. "Tapi, sudahlah! Terlalu banyak hal yang tidak bisa aku jelaskan. Tidak padamu, tidak pula pada semua orang."

"Apa maksudmu itu?" Silvia mengernyitkan keningnya.

"Hei, hei," sahut Ardha Candra menunjuk pada empat ruangan kecil yang terpisah-pisah di dalam laboratorium tersebut. "Fokus, fokus!"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS

Related Books

Popular novel hashtag