"Jadi," tanya Surya Admaja. "Apa yang ingin kau sampaikan, hemm?"
"Begini, Pak," kata Ardha Candra. "Ermm, sebenarnya, kami bermaksud hendak keluar dari rumah Anda, Pak."
"Hah?!" bola mata di balik kacamata hitam itu membesar. "Apa maksudmu itu, Ardha?"
"Ya, kami," pria tersebut melirik pada Clara Dimitrova di sampingnya. "Memutuskan untuk tinggal di apartemennya Clara saja."
Tidak mungkin Ardha mengetahui bahwa aku telah menyetubuhi Clara berkali-kali, pikir Surya Admaja. Dan tidak mungkin pula Clara akan berani mengatakan apa yang terjadi padanya semalam pada Ardha.
"Jangan salah sangka," ujar Ardha Candra seraya menggenggam tangan sang kekasih. "Kami sangat-sangat berterima kasih dengan kebaikan Anda selama ini kepada kami, Pak. Sungguh."
Clara Dimitrova pun mengangguk-angguk meskipun sedikit ragu, dan Surya Admaja tahu pasti arti keragu-raguan itu sendiri.