"Tapi aku merasa memang seperti itu," ujar Clara Dimitrova. "Pasti ada satu maksud mengapa Malaikat Gabriel memindahkan kemampuan Divine Sword itu kepadamu."
"Mungkin saja memang begitu," kata Ardha Candra. "Tapi, aku ragu soal itu. Lagi pula, aku kehilangan pedang magis itu, Clara."
"Hah?!" kening sang gadis mengernyit. "K—kau bilang apa?"
"Kau tidak salah mendengarku, Sayang," ucap sang pria. "Aku kehilangan pedang magis seiring menghilangnya gadis kecil yang aku bunuh itu."
"Ya Tuhan…"
Sang detektif berwajah jelita itu hanya bisa terdiam, sulit baginya mempercayai hal tersebut sampai bisa terjadi.
"Ta—tapi, bukankah tidak ada seorang pun, bahkan para iblis, yang bisa menggenggam pedang magis itu, kan?" Clara terlihat sangat-sangat khawatir. "La—lalu, bagaimana mungkin gadis kecil itu bisa membawanya?"
"Sudah kubilang bukan?" kata Ardha Candra. "Gadis kecil itu bukan iblis, dia manusia seperti kita."