"Baiklah," ujar Surya Admaja yang bermaksud menuju ke kamarnya. "Aku mau mandi terlebih dahulu, hari ini cuaca terasa lebih panas bagiku."
Clara Dimitrova mengangguk setuju. Gadis itu sendiri sudah mandi sebelumnya begitu tiba di rumah itu, berdua dengan Ardha Candra dengan maksud sang kekasih bisa bersemangat, tapi sepertinya percuma saja.
Saat ini, Clara hanya mengenakan baju kaus longgar dan cukup pendek sehingga pusarnya sering terlihat, dipadu dengan celana shorts yang lebih pantas disebut sebagai celana dalam. Sementara Ardha Candra memakai celana pendek dan kaus singlet saja.
Surya Admaja memasuki kamarnya melepaskan pakaiannya, dan meraih handuk, lalu kembali keluar dari dalam kamarnya.
"Minumlah selagi hangat," ujar pria 45 tahun itu sembari tersenyum dan kemudian berlalu menuju kamar mandi.
"Pak Surya terlalu baik kepada kita," ucap Ardha Candra. "Sungguh, kau beruntung dianggap anak oleh dia."
"Yaah," Clara menyeruput coklat panas di gelasnya.
