Bardhom akhirnya melaporkan tentang Marmon dan kondisi gudang di tepi laut itu kepada Aka Manah. Di ruangan luas di lantai dua itu, hampir seluruh iblis berada di sana, kecuali mereka dari golongan Iblis Bumi rendah dan para Nimfa.
"Aku merasa para manusia itu sudah mulai menyadari," ujar Bardhom kepada yang lainnya. "Maksudku, tentang tempat yang akan dituju begitu para Nimfa atau Iblis Neraka yang baru muncul melewati Lubang Cacing itu."
"Mungkin kau benar," sahut Yras, "tapi bisa pula itu hanya kebetulan semata."
"Tidak," sahut Aka Manah yang duduk berlipat kaki dengan satu tangan mengusap-usap dagunya di satu sofa tunggal sementara Pharas duduk di lengan sofa itu, di sampingnya. "Aku rasa lebih baik kita berpikir bahwa manusia itu sudah mengetahui hal ini agar kita tidak terlena."
"Kau perintahkan saja kami untuk membantai para manusia itu, Akoman!" sahut Yras, bahkan sampai terlonjak dari duduknya. "Ini jauh lebih mudah bagiku daripada diam seperti ini terus menerus."
