"Kami ini aparat Kepolisian," sahut si petugas pertama. "Sudah menjadi tugas kami untuk memastikan semua hal berjalan dengan baik."
"Termasuk menerobos dan mengganggu keasyikan orang lain yang tengah bersetubuh?" sahut si wanita. "Begitukah maksud kalian?"
"Tutup mulutmu, wanita murahan!" si polisi kedua terpancing emosi dan berteriak kencang. "Tunjukkan saja identitas kalian. Sekarang…!"
"Cih!" dengus si wanita yang mencoba untuk berdiri, ia mendorong dada Marmon. "Menjauhlah," ujarnya. Lalu mendekati pakaiannya yang bergeletakkan di lantai. "Kalian benar-benar kurang kerjaan dengan mengintimidasi orang lain."
"Terserah apa katamu," dengus si petugas kedua. "Dasar pelacur!"
"Hei, hei…" sahut Ardha Candra. "Apa perlu sampai kalian berkata demikian itu? Itu merendahkan martabat seseorang. Kalian seharusnya tahu itu!"
"Diamlah, Ardha!" sahut si petugas pertama. "Ini tugas kami, dan kau diam saja di sana!"