"Yaah," Ardha Candra mengangguk-angguk. "Itulah hal yang paling besar yang harus saya pikirkan sebelum berani untuk menikahi Clara."
"Aku pun setuju dengan hal itu," kata Surya Admaja. "Tapi, semuanya terpulang pada Clara sendiri. Andaikan dia tidak membutuhkan hal itu, apakah kau mau menerima?"
Ardha Candra hening untuk sejenak. Menikah bukanlah perkara mudah, pikirnya. Ini bukan soal suami atau istri yang harus memiliki pekerjaan terlebih dahulu dan kemudian baru menikah, tidak. Lebih daripada itu, ini tentang kesiapan mental, bukan hanya finansial.
"Ermm… mungkin semua akan bisa dilakukan," ujar Ardha Candra kemudian. "Tapi, setelah semua hal gila ini berlalu."
"Yaah, tentu saja."
Sesampainya di kantor Markas Divisi Investigasi, Ardha Candra menerima sebuah kartu pengenal khusus dari Surya Admaja. Kartu itu, nantinya akan berguna bagi pria tersebut bila satu saat ia harus bekerja sama dengan militer dari Kesatuan berbeda.
