"Semua sudah berlalu…"
Surya Admaja menghela napas memerhatikan gambar pada foto itu.
Pantas saja, gumam Clara Dimitrova di dalam hati. Pantas saja sikap Pak Surya dari pagi tadi agak sedikit berbeda, lebih… entahlah!
Ya, dia pasti sangat merindukan anak perempuan dan istrinya yang telah tiada itu Terlebih lagi, ini hari di mana ia kehilangan mereka. Entah dengan alasan apa pun itu, tapi aku tidak ingin mengetahui. Ini hanya akan menambah kesedihan pria itu sendiri.
"Jadi, yeah…" Surya Admaja tersenyum memandang kepada Clara.
Clara merebahkan kepalanya di bahu sang komandan, lalu tatapan sang komandan tertuju pula kepada Ardha Candra.
"Tidak ada hal yang perlu disembunyikan sebenarnya," lanjut Surya Admaja. "Hanya saja, aku lebih suka menyendiri dalam mengingat semua kenangan tentang mereka berdua."