"Sengaja mencari kematian."
"Itu yang kau pikirkan, hemm?" pria itu menyeringai. Wajah itu sudah sangat basah, begitu juga dengan tubuh telanjangnya itu.
"Demi untuk menyetubuhiku, kau malah menggunakan obat kuat yang ilegal," kata Nita. "Apa aku salah?"
Sang pria menyeringai. "Aku tidak peduli dengan semua itu. Legal atau tidak, itu tidak masalah, asalkan aku bisa menghancurkan selangkanganmu ini, paham kau?!"
"Kalian manusia bahkan lebih takabur daripada kami, bangsa iblis," Nita menyeringai.
"Kau bilang apa?!"
Detik selanjutnya, pria itu tersedak, terhenti dari segala aktifitasnya di atas tubuh Nita. Wajahnya menggelembung dengan urat-urat darah yang kian terlihat, bola matanya tertuju pada wajah Nita yang berhias senyuman itu.
"Itu yang aku maksudkan," Nita terkikik. "Kau tahu, segala yang berbahaya itu sangat terhubung dengan kami. Jadi, aku bisa menaikkan racun dari obat ilegal yang kau konsumsi."