"Berhentilah mengatakan bahwa kalian manusia adalah makhluk lemah," ujar sang malaikat. "Itu hanya akan membuat mental kalian semakin rapuh."
"Tapi itu memang kenyataannya!" sahut Ardha Candra. "Dan aku tidak akan malu mengakui itu."
Sang malaikat menyeringai. "Dan tidak," ujarnya, "kami tidak akan turun tangan membantu kalian."
"Menyedihkan!" dengus Ardha Candra. Ia menghela napas dalam-dalam dan tertunduk sebelum berkata lagi dengan suara yang bahkan nyaris tidak terdengar—setidaknya, tidak bagi malaikat itu sendiri. "Kalian seperti meninggalkan kami, melupakan kami. Padahal, manusia selalu mengagumi kalian sebagai wujud paling indah dari ciptaan Tuhan."
Sang malaikat tersenyum mendengar ucapan lirih dari laki-laki tersebut.
"Aku percaya pada ucapanmu itu," kata sang malaikat. "Hanya saja, kau berpikir bahwa kalian adalah lemah. Mungkin benar, tapi tidak sepenuhnya benar."
"Apa yang coba kau sampaikan itu?"
"Bukankah Tuhan sudah berfirman?"
"Tentang?"