Chapter 256 - Syukurlah

Ardha Candra memerhatikan ke beberapa sudut gelap yang mungkin saja dari sanalah suara jeritan barusan itu berasal. Pada rimbunan semak belukar, atau di bagian sudut-sudut luar rumah yang kosong.

Pria itu sebenarnya ingin membalas teriakan itu, paling tidak, untuk memastikan di mana keberadaan wanita yang berteriak tadi.

Hanya saja, ia urung melakukan itu jika ternyata apa yang terjadi pada wanita tersebut sama dengan apa yang ia pikirkan. Tentu, dengan demikian, pelaku yang membuat wanita itu menjerit kencang seperti itu akan bisa melarikan diri dengan mudah.

Oh, tidak, tidak… itu tidak akan terjadi.

Dan sampai pada saat itu Ardha Candra tidak terpikirkan untuk memanggil Divine Sword muncul.

Lau terdengar suara seperti benda besar bergeser dan terhempas, dan kembali suara jeritan itu terdengar.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS