Sitar mengangguk, dan kembali menyembunyikan wajahnya di bahu Levy.
"Baiklah," ujar Levy.
Dengan menggendong gadis kecil itu, Levy pun melangkah menuju kamar mandi di lantai dua tersebut.
Sementara, di bawah sana, Eredyth hanya bisa menghela napas. Meskipun hal tadi itu terlihat konyol, namun ia cukup yakin bahwa apa yang membuat gadis itu berteriak memanggil Levy seperti tadi itu bukanlah sesederhana yang terlihat.
Lalu, Eredyth kembali menuju basement di mana dua ekor hewan neraka itu masih asyik menyantap mayat-mayat manusia tersebut.
Eredyth bersandar satu bahu pada sebuah dinding. Tatapannya tertuju pada tulang-tulang memerah di antara kaki-kaki cerberus dan chimaira.
Kening gadis Succubus itu mengernyit.
Jangan-jangan, dia juga bisa merasakan tentang adanya mayat di sini?
Astaga! Jangan bilang dia ketakutan tadi itu gara-gara semua ini?