Awalnya, para mahasiswa itu terlihat masih bersenang-senang, bergembira ketika bus itu mulai meninggalkan kawasan hutan lindung tersebut. Ya, meskipun ada satu dua orang mahasiswa yang lebih memilih untuk beristirahat sambil memejamkan mata, atau mereka yang menggunakan earphone demi mendengarkan musik kesukaan masing-masing.
Hanya saja, lima menit kemudian, mereka semua perlahan-lahan merasakan sesak pada dada masing-masing. Wajah memerah dan keringat mengucur deras. Seorang mahasiswa mencoba mengecek aliran udara dari sistem pendingin bus tersebut di atas bangkunya, tapi sepertinya kondisi pendingin udara itu bekerja dengan baik.
Semakin lama, mereka semakin merasa gerah dan hal ini mampu membuat mereka kehilangan gairah.
Tanpa mereka sadari, bus tersebut justru tidak bergerak lagi sama sekali.
Lalu, satu per satu dari mereka akhirnya pingsan. Ada yang yang pingsan di bangku masing-masing, ada pula yang jatuh terhempas ke lantas bus.