Gadis Succubus itu terkikik, ia memegang dua botol di tangannya. Ya, Eredyth cukup tahu bahwa Levy pastilah akan membutuhkan minuman.
"Anda terlihat kusut sekali," ujar Eredyth seraya menyodorkan satu botol minuman kepada Levy. "Tuan Levy."
Levy menyeringai, ia menerima botol minuman itu dan langsung mereguk setengah dari isinya. Ia pun bersandar ke reling pagar tersebut di samping kanan Eredyth.
"Yaah," sahut Levy kemudian. "Aku tahu itu. Siapa mengira, mengasuh anak kecil ternyata tidak seburuk yang aku duga."
"Begitu, ya?" Eredyth tersenyum mengangguk-angguk. "Kalau Anda bertanya padaku," ujar Eredyth kemudian. "Sosok mana yang menyenangkan untuk dilihat, aku pasti akan memilih sosok Anda yang sekarang ini, Tuan Levy. Yaah, meskipun aku tahu, aku sama sekali tidak pernah melihat sosok asli Anda."
Levy terkekeh menggeleng-geleng ringan. "Sudahlah, kau tidak perlu memanggilku seperti itu."
"Benarkah?"