Ketika melintasi dua buah meja baja stainless dengan berbagai alat di atas meja itu sendiri, tiba-tiba saja Divine Sword muncul dalam genggaman tangan kanan Ardha Candra.
"Hei, hei, hei…!"
Untung saja Clara Dimitrova bisa menjauh dengan cepat sebelum bilah tajam pedang magis itu menyayat bahunya.
"Hei!" sahut sang perwira kepada Ardha Candra. "Dari mana kau membawa pedang itu?" dan kemudian tatapannya tertuju kepada Surya Admaja.
Tidak mereka berempat saja yang terkejut dengan kemuculan tiba-tiba pedang hitam dengan cahaya biru tipis di kedua sisi tajamnya itu, tapi juga beberapa orang yang sudah terlebih dahulu berada di ruangan tersebut.
"Yaah," sahut Surya Admaja. "Kau pasti pernah dengar tentang laki-laki yang mengigau bahwa ada makhluk setengah biawak yang mencoba membunuhnya bukan?"
"Aah…" sang perwira mengangguk-angguk sembari bertolak pinggang, kembali tatapannya tertuju kepada Ardha Candra. "Jadi kau, laki-laki sinting itu?"