"Baiklah," sahut Ylus, "tolong beri tahu kami, Akoman. Apa yang tidak kami ketahui."
Aka Manah menyeringai, begitu juga dengan Pharas yang menutupi senyuman di bibirnya dengan jemari tangannya.
Ya, secara tidak langsung, Surabutha itu mengakui pengetahuan Aka Manah jelas lebih baik dari mereka semua di ruangan ini—bahkan, di seluruh penjuru Bumi dan Neraka itu sendiri. Dan itu artinya, mereka mungkin akan lebih mendengar dengan apa yang akan diperintahkan Aka Manah.
Dengan kata lain, sebuah pernyataan terselubung yang menyatakan mereka tunduk pada kekuasaan Aka Manah.
"Alasan di balik sikap Lucifer itu," kata Aka Manah. "Disebabkan karena dia masih ingin kembali menikmati surga."
"Jangan bilang padaku," sahut Yras pula. "Tuan Lucifer akan meninggalkan kita semua dan kembali berada di surga?"
"Seperti itulah."
"Bukankah ini hal yang sangat merugikan kita semua?" ujar Yras, lagi. "Bangsa iblis?"