Aka Manah menyeringai, dan kemudia berkata, "Tapi, aku harus mengakui satu kelebihan kalian para manusia."
Dan Alex Hendrawan seakan mengerti ke mana arah ucapan makhluk merah tersebut akan berlanjut. Ia menggerung semakin kencang, meronta-ronta lebih keras lagi demi bisa bebas dari ikatan tangan ke tubuhnya itu, dan juga ikatan di kakinya.
"Kalian punya wanita-wanita yang lebih mengasyikkan untuk dicumbui."
Terkutuk kau makhluk sialan! Alex Hendrawan menggerung panjang.
"Kuberi tahu kau satu hal," ujar Aka Manah, dan kemudian melepaskan cengkeraman tangannya di dagu Jenny dan Karen.
Aka Manah kembali berdiri, memandangi Alex Hendrawan yang tidak mampu untuk berbuat apa-apa lagi itu dengan seringai di sudut bibirnya.
"Wanita-wanita kalian," ujar Aka Manah, "ternyata bisa mengandung dari benih kami," dan dia pun tertawa.