Di salah satu titik di pesisir utara sebuah pantai yang ada di wilayah timur Pulau Jawa.
Levy baru saja menjejakkan kakinya yang tanpa alas itu di atas sebuah bukit karang. Jasnya yang tidak terkancing itu berkibar-kibar diterpa embusan angin seiring ombak yang memecah bertubi-tubi di karang-karang yang terjal.
Sepasang matanya liar menatap permukaan laut yang bergerak liar di sekitar bukit karang itu. Lalu, Levy melompat ke batu karang yang lebih kecil.
Kembali Levy menelisik permukaan laut, dua tangan berada di saku depan celananya.
Hanya butuh sedikit pengerahan aura nerakanya saja, dan kemudian bayang-bayang dari sesuatu yang besar bergerak-gerak cepat di bawah permukaan laut. Semakin lama semakin banyak dan seolah-olah mereka mengitari batu karang di mana Levy berpijak.
