Setelah merasa lebih baik, Cindy pun bangkit, membasuh mulut dan wajahnya di wastafel. Lalu, menyeka wajah yang basah itu dengan menggunakan handuk kecil yang tergantung di samping cermin wastafel itu sendiri.
Bardhom pun membantu memapah Cindy menuju sofa.
"Pelan-pelan saja," ujar pria tersebut.
"Terima kasih," Cindy tersenyum dan kemudian duduk di sofa sementara Bardhom hanya berdiri sembari bertolak pinggang di hadapan wanita itu.
"Kau terlihat pucat sekali, Cindy. Apakah kau sudah makan?"
"Aku tidak bisa makan?"
"Kenapa bisa begitu?"
"Setiap kali aku makan, aku langsung merasa mual dan terpaksa memuntahkan apa yang aku makan itu."
"Begitu, ya?" Bardhom mengangguk-angguk. "Aku akan mencarikan sesuatu untukmu nanti, supaya kau tidak terlihat menyedihkan seperti ini."
"Sialan kau!" Cindy tertawa pelan. "Lalu, kau mau apa?"
"Tadinya, aku ingin bersenang-senang seperti kemarin bersamamu."