Menyadari pergerakan makhluk itu sedikit terhambat berkat peluru-peluru khusus yang mengenai tubuhnya itu, Ardha Candra pun kembali menerjang. Ia melompat sembari mengayunkan pedangnya, bermaksud menebas dari atas ke bawah.
Kembali makhluk itu melompat untuk menghindari tebasan pedang hitam, lalu ia mendarat di atas sofa membuat sofa itu bergeser dan susunan sofa itu menjadi acak-acakan.
Crash!
Pedang hitam hanya membabat dinding, satu garis panjang tercipta di permukaan dinding tersebut dengan mengepulkan asap tipis.
Sang makhluk yang berhasil menghindari tebasan pedang itu lantas kembali melesatkan tentakel di tangannya. Kali ini, dua tentakel dari kiri dan kanan yang menerjang ke arah Clara Dimitrova, sementara Clara masih berbaring di lantai.
Sang makhluk seperti tertawa dengan suara menggeramnya itu sebab tentakelnya yang kaku sudah bisa kembali bergerak dengan bebas. Kecuali pada bagian paha kanannya itu yang masih terasa membeku.