"Astaga," ujar Clara Dimitrova ketika dia menyadari Ardha Candra sekarang sudah berdiri begitu dekat di belakangnya. "Kau ternyata benar-benar mengikutiku ke kamar ini. Menyedihkan!"
"Aku hanya berharap bisa tidur lebih nyaman, mendapatkan istirahat yang lebih baik."
Clara melirik pria di belakangnya itu, mendelik, lalu mendengus menggeleng-gelengkan kepala. Dan Ardha Candra hanya cengengesan saja menanggapi tatapan Clara itu.
"Kau mengecek lagi bokongku, hemm?"
"Sulit untuk mengabaikan bokongmu itu begitu saja."
"Kau laki-laki yang menyedihkan!"
"Hei, aku hanya laki-laki normal yang sudah lama tidak menyentuh wanita. Itu saja. Apa itu satu kesalahan?"
"Sudahlah," ujar sang detektif setengah kesal, kemudian ia menunjuk sisi kanan ranjang. "Kau tidur di sisi kanan, dan aku di sisi kiri."
"Cukup adil," sahut pria tersebut sembari bertolak pinggang dan satu tangan menggaruk-garuk dagunya sendiri.
Mereka pun mengambil posisi masing-masing di atas pembaringan.