"Kuharap aku tidak perlu mengulang pertanyaanku," ujar Aka Manah yang pada saat ini benar-benar harus bisa menekan kemarahannya sendiri.
Selama berada di Neraka dan mendampingi Lucifer, Aka Manah sama sekali tidak pernah bertatap muka langsung dengan para Iblis Darah. Selain karena hanya ada satu lagi saja Putra Sang Iblis yang tersisa—setelah kematian Monster Gunung Batu—tentu, meskipun ia telah banyak diberi tahu oleh Lucifer sendiri bagaimana sifat dan karakter ras Iblis seperti Levy itu, tetap saja Aka Manah merasa kesulitan untuk mengendalikan kekesalan dan kemarahannya.
"Lalu, kau ingin berbuat apa kepadaku, Akoman?"
Aka Manah menyeringai lagi, dan Pharas kembali merasakan tekanan serupa seperti sebelumnya.
Apa memang seperti ini kehidupan di Neraka sana? Selalu berada dalam situasi tegang, selalu berada dalam kondisi yang setiap saat dapat menimbulkan konflik? Pertarungan berdarah?
