"Tapi…" Clara Dimitrova melirik Ardha Candra sekejap sebelum kembali memandang pada komandannya. "Saya rasa mungkin Anda akan menganggap saya gila dan kemudian menertawai saya karena ini."
Ardha Candra mengangguk-angguk. Sepertinya ia cukup memahami apa yang akan disampaikan detektif wanita itu kepada Surya Admaja.
"Begitu, ya?" ujar Surya Admaja. "Aku pikir itu tidak akan terjadi. Tidak setelah dengan semua kegilaan tentang makhluk-makhluk aneh yang bermunculan itu."
"Ya, aku pun berpendapat demikian," kata Arhda Candara. "Aku setuju dengan Pak Surya. Kalau kau memang ingin menceritakan tentang perkamen-perkamen tua itu, kurasa."
"Tidak, kau benar," sahut Clara pula.
"Perkamen?" ulang Surya Admaja. "Perkamen apa?"
"Anda pasti tahu bahwa kakek buyut saya berasal dari Rusia," ujar Clara pada Surya Admaja. "Apa saya benar?"
"Yaah," ujar Surya Admaja. "Bahwa kakek buyutmu seorang penjelajah. Ya, aku sudah mengetahui tentang itu. Lalu?"
